Minggu, 21 November 2010 di 23.11 | 0 komentar  
Diposting oleh yoga blog's
Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis beladiri ini pada sekitar tahun 1550-an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).

Arti Nama dan Motto

Arti dari Merpati Putih itu sendiri adalah suatu singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu:
Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti "Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan" sehingga diharapkan seorang Anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Selain itu PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata".

Sejarah

Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton yang diwariskan secara turun menurun, yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.
Awalnya aliran ini dimiliki oleh Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro kemudian ke BPH Adiwidjojo (Grat I). Lalu setelah Grat ke tiga, R. Ay. Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri ini mempunyai dua saudara lainnya. yaitu bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak Handoko (Grat IV). Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring lalu Mas Poeng dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih. Hingga kini, kedua saudara seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari hingga saat ini ditiap daerah di tanah air guna menyatukannya kembali.
Pada awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus ditiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan (Paspampres).
Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 35 cabang dengan kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak satu juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.
Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat XI).
PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk diantaranya adalah Pangeran Diponegoro.
Berikut Silsilah Turunan aliran PPS Betako Merpati Putih:
  • BPH ADIWIDJOJO: Grat-I
  • PH SINGOSARI: Grat-II
  • R Ay DJOJOREDJOSO: Grat-III
  • GAGAK HANDOKO: Grat-IV
  • RM REKSO WIDJOJO: Grat-V
  • R BONGSO DJOJO: Grat-VI
  • DJO PREMONO: Grat-VII
  • RM WONGSO DJOJO: Grat-VIII
  • KROMO MENGGOLO: Grat-IX
  • SARING HADI POERNOMO: Grat-X
  • POERWOTO HADI POERNOMO dan BUDI SANTOSO HADI POERNOMO: Grat-XI
Pewaris muda: NEHEMIA BUDI SETIAWAN (putra Mas Budi) dan AMOS PRIONO TRI NUGROHO (putra Mas Poeng)
Amanat Sang Guru, seorang Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :
  • Memiliki rasa jujur dan welas asih
  • Percaya pada diri sendiri
  • Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari
  • Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan.
Pada tahun 1995, seorang anggota PPS Betako Merpati Putih cabang Jakarta Selatan, Mas Eddie Pasar mendapat piagam penghargaan Rekor dari Musium Rekor Indonesia (MURI) karena mendemonstasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor ke Jakarta dengan mata tertutup.
Hingga tahun 1998 PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri untuk menerima anggota dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999 dan menjadi Guru Merpati Putih Pertama di Amerika. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah mengenai masalah adanya tenaga dalam.
Ketua Umum Merpati Putih periode sekarang adalah Dr. Ing. Fauzi Bowo (gubernur DKI Jakarta) yang merupakan pesilat Merpati Putih tingkat Khusus 2.

Beladiri Tangan Kosong (Betako)

Latihan Merpati Putih mementingkan aspek beladiri tanpa senjata/tangan kosong. Bagian-bagian tubuh manusia dapat digunakan sebagai senjata yang tak kalah ampuhnya dengan senjata sesungguhnya. Tetapi walaupun begitu pada anggota Merpati Putih secara ekstra kurikuler (bukan kurikulum latihan) diperkenalkan senjata, sifat dan karakteristik senjata, cara menghadapi dan sebagainya.
Karena bagaimana mungkin bisa mengalahkan lawan bersenjata apabila tidak memahami karakteristik dari senjata seperti bentuk, lintasan, alat penyasar, target sasaran senjata, dan sebagainya. Untuk itulah teknik penggunaan senjata juga dipelajari.
Senjata khas Merpati Putih adalah TEKBI dan KUDI dan akan diajarkan secara wajib pada pesilat secara bertahap pada tingkatan tertentu.

Tujuan

PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu beladiri karya nenek moyang Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan berkepribadian luhur, berbudi, kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai filsafat Indonesia, yaitu Pancasila.

Jurus dan Tenaga Dalam

Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan teknik olah napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.
Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate (A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan teknik olah nafas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih untuk diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh. Ada banyak teknik olah nafas di dalam Pencak Silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik jurus (disebut dengan rangkaian gerak) diantaranya adalah Rangkaian Gerak Praktis (RGP), Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan Rangkaian Gerakan Bebas (RGB).
Hasil olah gerak dan olah nafas ini kemudian dapat diolah menjadi tenaga 'getaran'.
Urutan pemahaman gerakan pada Merpati Putih adalah: Gerak Dasar --> Gerak Pengarahan --> Gerak Naluri (plus getaran).
Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan.
Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra, agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari.
Pola latihan Merpati Putih sudah diteliti oleh ilmuwan sejak mulainya Operasi Seta I (1972) bersama dengan para Taruna Militer dengan hasil bahwa metode latihan Merpati Putih menghasilkan pola yang hampir sama dengan aerobik plus ditambah munculnya tenaga tambahan. Secara aktif diteliti efeknya pada tubuh manusia oleh para dokter-dokter spesialis di Yayasan Jantung Sehat. Getaran juga diujicobakan pada Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) untuk mendeteksi radiasi nuklir. Hasilnya, getaran Merpati Putih dapat lebih cepat digunakan untuk mendeteksi radiasi nuklir dibanding alat yang digunakan oleh BATAN. Pada Markas Polisi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Mapolda MetroJaya) getaran Merpati Putih diujicobakan untuk mendeteksi narkoba yang disembunyikan pada mobil, kantong perorangan, lemari, dan banyak tempat. Hasilnya, pesilat berhasil menunjukkan dengan sempurna lokasi penyimpanan narkoba tersebut. Belum lama ini (2009), bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, getaran Merpati Putih digunakan untuk mendeteksi kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Ciliwung. Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk masuk di dalam tim bantuan pencarian korban bencana alam.
Hingga kini terus dikembangkan untuk masuk pada aspek-aspek kemanusiaan lainnya.

sumber :  http://id.wikipedia.org/wiki/Merpati_Putih
Diposting oleh yoga blog's
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.

Lapangan permainan
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

Cara permainan
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.

Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak.

Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).

William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.

Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.

Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli
Diposting oleh yoga blog's
FISIOLOGI

Oleh : Suryanto, M.Kes ( Dosen Fisiologi Manusia FIK UNY )

FISIOLOGI= ILMU FAAL
FISIOLOGI BERASAL DARI KATA PHYSIOLOGI
PHYSIC= ALAM
LOGI= ILMU
PHYSIC DAPAT DIARTIKAN TUBUH
PHYSIOLOGI BERARTI ILMU YANG MEMPELAJARI FUNGSI/KERJATUBUH

FISIOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI FUNGSI LINGKUNGAN DALAM BENDA HIDUP

MATERI KULIAH FISIOLOGI:
1. TUBUH MANUSIA
2. PENCERNAAN
3. PERNAFASAN
4. PEREDARAN DARAH DAN LYMPHE
5. PEMBUANGAN
6. METABOLISME
7. OTOT
8. SUHU TUBUH
9. HORMON DAN PERTUMBUHAN
10. SYARAF
11. KAITAN OLAHRAGA DENGAN FUNGSI ORGAN TUBUH

TUBUH MANUSIA

A. SEL
STRUKTUR DAN PEMBELAHAN SEL
DI DALAM TUBUH MANUSIA ADA DUA MACAM SEL, YAITU:
1. SEL YANG DAPAT BERGERAK BEBAS
2. SEL TIDAK BERGERAK BEBAS
SEL TERBENTUK ATAS SEKUMPULAN BAHAN YANG BERBEDA-BEDA, DISEBUT PROTOPLASMA

PROTOPLASMA TERDIRI ATAS:
1. AIR = 70-85 %
2. ELEKTROLIT = KALIUM, FOSFAT DLL
3. PROTEIN = 10-20 %
4. LIPIT = KIRA-KIRA 2 %
5. KARBOHIDRAT = KIRA-KIRA 1 %
SEL ADALAH SUATU MASA (SE-KELOMPOK) PROTOPLASMA YANG BER-ISIKAN INTI SEL

STRUKTUR SEL
1. DINDING SEL
a. MELINDUNGI TUBUH SEL
b. TEMPAT MASUKNYA ZAT-ZAT YANG DIPERLUKAN SEL
c. TEMPAT KELUARNYA SAMPAH-SAMPAH HASIL METABOLISME
2. TUBUH SEL
a. DISUSUN OLEH PROTOPLASMA
b. DALAM TUBUH SEL TERDAPAT SITO-PLASMA (CYTOPLASMA)
c. DI TENGAH-TENGAH SITOPLASMA TERDAPAT INTI SEL (NUCLEUS)

PROTOPLASMA TERDIRI ATAS ZAT/UNSUR
a. ORGANIK
b. BUKAN ORGANIK (UN ORGANIK)

SITOPLASMA TERDIRI ATAS:
a) MITOCHONDRIA
b) APPARAT GOLGI
c) CENTROSOME
d) ENDOPLASMIC
e) RETI-CULUM
f) RIBOSOMES

3. INTI SEL
a. DIBUNGKUS NUCLEAR MEMBRANE
b. DI TENGAH-TENGAH INTI SEL TER-DAPAT NUCLEOLUS
c. BERISI SERABUT-SERABUT LININ, BUTIR-BUTIR KROMATIN

PENGEMBANGBIAKAN SEL
1. SECARA LANGSUNG
2. SECARA TIDAK LANGSUNG
a. PROPHASE
b. METAPHASE
c. ANAPHASE
d. TELOPHASE
B. JARINGAN
JARINGAN MERUPAKAN KUMPULAN SEL YANG SEJENIS DAN BERBENTUK SAMA DAN BIASANYA MEMILIKI FUNGSI YANG SAMA PULA

MACAM-MACAM JARINGAN TUBUH MANUSIA
1. JARINGAN EPITHEL
2. JARINGAN PENGIKAT (CONECTIVE TISSUE)
3. JARINGAN OTOT (MUSCLE TISSUE)
4. JARINGAN SYARAF (NERVOUS TISSUE)

ADA TIGA MACAM JARINGAN EPITHEL
1. ECTOTHELIUM
2. MESOTHELIUM
3. ENDOTHELIUM

JARINGAN PENGIKAT
1. JARINGAN LEMAK
2. JARINGAN AEROLAR
3. JARINGAN FIBBROUS
4. JARINGAN RETIKULUM
5. JARINGAN TULANG RAWAN
6. JARINGAN TULANG

JARINGAN OTOT
1. OTOT POLOS
2. OTOT LURIK
3. OTOT JANTUNG

JARINGAN SYARAF
MENERIMA RANGSANG, MEMPROSES (PUSAT), MENERUSKAN RANGSANG SECARA LISTRIK. CONTOH: OTAK DAN SUMSUM TULANG BELAKANG

PENCERNAAN

A. ALAT-ALAT PENCERNAAN
1. CAVUM ORIS/RUANG MULUT
2. PHARYNX/PANGKAL KERONGKONGAN
3. ESOPHAGUS/KERONGKONGAN
4. VENTRICULUS/LAMBUNG/GASTER/MAG
5. INTESTINUM TENUE/USUS KECIL
6. INTESTINUM CRASSUM/USUS BESAR
7. ANUS/DUBUR

B. PROSES PENCERNAAN
1. PENCERNAAN DI DALAM RUANG MULUT
a. PENCERNAAN SECARA MEKANIS
ü GIGI
ü LIDAH
i. OTOT-OTOT EXTRINSIK
ii.OTOT-OTOT INTRINSIK
ü LUDAH/SALIVA


b. PENCERNAAN SECARA KIMIA
ü TIGA PASANG KELENJAR LUDAH BESAR
- KELENJAR PARTOTIS
- KELENJAR SUBMANDIBULARIS
- KELEJAR SUBLINGUALIS
ü KELENJAR LUDAH MENGAN-DUNG
AIR, MUCIN, ENZYM, ZAT PEMBUNUH BAKTERI, BENDA ORGANIS MAUPUN ANORGANIS
ü FUNGSI KELENJAR LUDAH ANTARA LAIN
- MEMBASAHI MAKANAN
- MUCIN SEBAGAI PELICIN, SEHINGGA MUDAH DITELAN
- ENZYM PTYALIN DAN MALTOSE

2. PENCERNAAN DI PHARYNX
a. EPIGLOTTIS
b. GERAKAN REFLEK
3. PENCERNAAN DI OESOPHAGUS
4. PENCERNAAN DI DALAM VENTRICULUS
CAIRAN GETAH LAMBUNG TERDIRI ATAS:
a. ENZYM PEPSINOGEN
b. ASAM HCL
c. MUCIN
d. LIPASE
e. RENNIN
f. AIR

5. PENCERNAAN DI DALAM USUS KECIL
a. USUS KECIL DIBAGI TIGA BAGIAN, YAITU:
1). DUODENUM
a) KANTONG EMPEDU
- GETAH EMPEDU
b) KELENJAR PANCREAS
- HORMON INSULIN
- ENZYM: TRIPSIN, AMYLASE , DAN LIPASE

6. PENCERNAAN DI DALAM USUS BESAR
a. AIR, MINERAL, VITAMIN, ASAM AMINO, DAN ZAT GULA MASIH DAPAT DISERAP
b. BAKTERI COLI
c. KELAINAN PENCERNAAN
1. OBTIPASI
2. DIARHE
3. MUNTAH
d. PROSES PENYIMPANAN
1. KARBOHIDRAT
HATI DAN OTOT DALAM BENTUK GLYCOGEN
2. PROTEIN
UNTUK MENGGANTI SEL/JARINGAN YANG RUSAK MAUPUN PEMBUATAN SEL BARU
3. LEMAK
SEBAGAI JARINGAN PENGIKAT LEMAK DI BEBERAPA TEMPAT


PERNAPASAN

PERNAPASAN ADALAH PERTUKARAN GAS ANTARA TUBUH DAN SEKITARNYA

DI DALAM TUBUH MANUSIA ADA DUA KALI PERTUKARAN GAS:
1. ANTARA UDARA DAN DARAH
2. ANTARA DARAH DAN SEL-SEL TUBUH

ALAT-ALAT (APPARATUS RESPIRATORIUS)
1. CAVUM NASI (RONGGA HIDUNG)
2. CAVUM ORIS (RONGGA MULUT)
3. PHARYNX
4. LARYNX
5. TRACHEA
6. BRONCHUS
7. BRONCHIOLUS
8. BRONCHIOLUS RESPIRATORIUS
9. DUCTULUS ALVEOLARIS
10. SACCULUS ALVEOLARIS
11. ALVEOLUS

PERLENGKAPAN LAIN
1. SEKAT RONGGA DADA/DIAFRAGMA DAN DADA
2. TULANG IGA DAN OTOT-OTOT PERNAPASAN

PENGALIRAN HAWA MELALUI CAVUM NASI
CONCHAE NASALIS TERDIRI ATAS
1. CONCHAE NASALIS SUPERIOR
2. CONCHAE NASALIS MEDIA
3. CONCHAE NASALIS INFERIOR

DINDING DIBAGIAN LAIN DIBAGI
1. REGIO RESPIRATORIA
2. REGIO OLFACTORIA

PENGALIRAN HAWA MELALUI PHARYNX EPIGLOTTIS
PENGALIRAN HAWA MELALUI LARYNX PITA SUARA

PENGALIRAN HAWA MELALUI TRACHEA SAMPAI ALVEOLUS
1. TRACHEA BERCABANG MENJADI DUA
a. BRONCHUS PRINCIPALIS DEXTER
BRONCHUS PRINCIPALIS DEXTER BERCABANG MENJADI TIGA BRONCHUS LOBARIS
b. BRONCHUS PRINCIPALIS SINESTER
BRONCHUS PRINCIPALIS SINESTER BERCABANG MENJADI DUA BRONCHUS LOBARIS
TIAP BRONCHUS LOBARIS BERCABANG MENJADI BEBERAPA BRONCHUS SEGMENTALIS
2. PADA BRONCHIOLUS YANG TERAKHIR BERCABANG MENJADI DUA BRONCHIOLUS RESPIRATORIUS
3. BRONCHIOLUS RESPIRATORIUS BER-CABANG MENJADI DUA SAMPAI SEBELAS DUCTULUS ALVEOLARIS
4. DUCTULUS ALVEOLARIS BERAKHIR PADA SACCULUS ALVEOLARIS
5. PADA DINDING SACCULUS ALVEOLA-RIS
TERDAPAT ALVEOLI


MEKANIKA PERNAPASAN
UNTUK MENGALIRKAN UDARA KE DALAM PARU-PARU
1. MENURUNKAN SEKAT RONGGA DADA
2. MENAIKKAN COSTA/TULANG IGA

UNTUK MENGALIRKAN UDARA KE LUAR PARU-PARU
1. MENURUNKAN TULANG IGA
2. MENAIKKAN DIAFRAGMA
3. KEMBALINYA KE DALAM BENTUK SEMULA DARI RONGGA DADA MAUPUN PARU-PARU

MACAM HAWA PERNAPASAN
1. HAWA TIDAL
2. HAWA KOMPLEMENTER/HAWA RESERVE INSPIRASI
3. HAWA SUPLEMENTER/HAWA RESERVE EKSPIRASI
4. HAWA KAPASITAS VITAL
5. HAWA RESIDUAL
6. HAWA KAPASITAS TOTAL
7. HAWA RUANG MATI



PENGATURAN NAPAS
1. PUSAT PNEUMOTAXIS
2. PUSAT INSPIRASI
3. PUSAT EKSPIRASI

PROSES PERNAPASAN/PERTUKARAN GAS
1. RESPIRASI EKSTERNAL
2. RESPIRASI INTERNAL
PEREDARN DARAH DAN LYMPHE

PEREDARAN DARAH BERGUNA UNTUK:
1. MENGEDARKAN ZAT-ZAT MAKANAN
2. MENGEDARKAN O2
3. MEMBAWA HASIL-HASIL OXYDASI

DALAM PEREDARAN DARAH DIBEDAKAN:
1. POMPA: BERUPA JANTUNG
2. PEMBULUH: ARTERI DAN VENA
3. BENDA YANG DIEDARKAN: DARAH DAN PLASMA

JANTUNG
JANTUNG TERDAPAT EMPAT RUANGAN
1. ATRIUM (SERAMBI) KANAN DAN ATRIUM KIRI= SEPTUM ATRIORUM
2. VENTRIKEL (BILIK) KANAN DAN VENTRIKEL KIRI= SEPTUM VENTRICULORUM
NODUS SINUAURICULARIS (SINO ATRIAL NODE) ADALAH PUSAT AUTOMASI
OSTIUM ATRIOVENTRICULARE ADALAH LOBANG ANTARA ATRIUM DAN VENTRIKEL
BENANG DAN TONJOLAN OTOT PADA VENTRICULARIS IALAH:
1. CHORDATENDINEA
2. MUSCULUS PAPILLARIS

CUSPIS DI JANTUNG
1. DISEBELAH KANAN VALVULA TRICUSPIDALIS
2. DISEBELAH KIRI VAVULA BICUSPIDALIS

DINDING JANTUNG DARI LUAR KE DALAM TERDIRI ATAS:
1. EPICARDIUM
2. MYOCARDIUM
3. ENDOCARDIUM
SISTEM CONDUCTORIUM MENYEBABKAN KOORDINASI ANTARA SIASTOLE ATRIUM DAN SIASTOLE VENTRICULUS


PEMBULUH DARAH
1. PEMBULUH NADI (ARTERI)
2. PEMBULUH BALIK (VENA)

URUTAN JALANNYA DARAH
1. AORTA (DARI VENTRIKEL KIRI)
2. ARTERI BESAR
3. ARTERI KECIL
4. ARTERIOLA
5. METARTERIOLA
6. VENULA
7. VENA
8. VENA BESAR (KE JANTUNG DAN AKHIRNYA BERMUARA DI ATRIUM KANAN)

PEREDARAN DARAH MANUSIA DIBAGI MENJADI:
1. CIRCULATIO MAGMA
2. CIRCULATIO PARVA
3. SYSTEMA PORTAE



DESAKAN DARAH TERDIRI ATAS:
1. DESAKAN SIASTOLE
2. DESAKAN DIASTOLE

DARAH KEMBALI KE JANTUNG KARENA:
1. ADANYA KLEP VENA
2. KONTRAKSI OTOT-OTOT RANGKA
3. DAYA ISAP RONGGA DADA
4. GRAVITASI UNTUK YANG LETAKNYA DI ATAS JANTUNG

DARAH/BENDA YANG DIEDARKAN
DARAH TERDIRI ATAS:
1. BUTIR DARAH
a. ERYTROCYT/BUTIR DARAH MERAH, JUMLAH NORMAL: 4,5-5,5 JUTA BUTIR/MM3 DARAH
b. LEUCOCYT/BUTIR DARAH PUTIH, JUMLAH NORMAL: 6.000-8.000 BUTIR/MM3 DARAH
c. TROMBOCYT/PLATELETS, JUMLAH NORMAL: 200.000-600.000 BUTIR/MM3 DARAH
2. PLASMA DARAH
a. 91 % AIR
b. 4,4 % ALBUMIN
c. 2,3 % GLOBULIN
d. 0,3 % FIBRINOGEN
e. 0,08 % GLUCOSE

PENGANGKUTAN GAS OLEH ERYTHROCYT DAN PERTUKARAN GAS

PENYERAPAN KUMAN-KUMAN PENYAKIT DAN BENDA-BENDA ASING OLEH LEUCOCYT




LEUCOCYT- LEUCOCYT TERDIRI ATAS:
1. GRANULOCYT- GRANULOCYT
a. GRANULOCYT NEUTROPHIL, 65-75 % DARI JUMLAH LEUCOCYT
b. GRANULOCYT EOSINOPHIL, 2-5 % DARI JUMLAH LEUCOCYT
c. GRANULOCYT BASOPHIL, -1% DARI JUMLAH LEUCOCYT
2. MONOCYT- MONOCYT, JUMLAHNYA KIRA-KIRA 7 % DARI JUMLAH LEUCOCYT
3. LYMPHOCYT-LYMPHOCYT, JUMLAHNYA KIRA-KIRA 30 % DARI JUMLAH LEUCOCYT

PEMBEKUAN DARAH
FUNGSI TROMBOCYT/PLATELETS
1. PENJEDALAN DARAH
2. MENUTUP LUKA KECIL
TROMBOCYT MENGANDUNG SEROTONIN DAN THROMBOPLASTIN
PERTUKARAN CAIRAN
MAKANAN BISA KELUAR MASUK DARI PEMBULUH DARAH KE JARINGAN KARENA:
1. PERBEDAAN TEKANAN HIDROSTATIS DARI CAIRAN
2. PERBEDAAN TEKANAN OSMOTIS DARI CAIRAN


PEMBAGIAN SIRKULASI
1. DARAH YANG KE GINJAL (REN) 25 %
2. DARAH YANG KE OTAK 15 %
3. DARAH YANG KE HATI 20 %
4. DARAH YANG KE LIEN 5 %
5. DARAH YANG KE CORONAIR 5 %
6. DARAH YANG KE OTOT 15 %
7. DARAH YANG KE KULIT 5 %
8. DARAH YANG KE LAIN-LAIN 10 %


PEREDARAN LYMPHE/GETAH BENING

PEREDARAN LYMPHE DAPAT DIBEDAKAN
1. JALAN PEREDARAN
2. BENDA YANG DIEDARKAN
3. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN BER-EDARNYA BENDA

JALAN PEREDARAN
1. PEMBULUH-PEMBULUH LYMPHE
2. LYMPHONODI / NODUS LYMPHATICUS / NODI LYMPHATICI

BENDA YANG DIEDARKAN
1. BENDA CAIR
2. CORPUSCULA

HAL-HAL YANG MENYEBABKAN BEREDARNYA LYMPHE IALAH
1. KONTRAKSI OTOT SKELET
2. GERAKAN INSPIRASI
3. MENGEMPIS MENGEMBANGNYA VILLI
LYMPHONODI BERGUNA UNTUK
1. FILTRASI DARI LYMPHE
2. MENANGKAP BAKTERI
3. MEMPERBANYAK LYMPHOCYT
4. MENGHASILKAN ANTICORPORA

ALAT-ALAT RETICULER LAIN
1. FOLLICULI LYMPHATICI
2. LIEN
3. TONSILLA
4. THYMUS
5. MEDULLA OSSIUM RUBRUM



FUNGSI LIEN
1. MEMPERBANYAK LYMPHOCYT DAN MENG-HASILKAN MONOCYT
2. MENGHASILKAN MAKROPHAG
3. MERUSAK ERYTHROCYT
4. MENGHASILKAN ANTICORPORA
5. MENYIMPAN ERYTHROCYT


PEMBUANGAN

A. ZAT YANG DIBUANG
ZAT YANG DIBUANG DAPAT BERUPA
1. CAIR
2. PADAT
3. GAS
4. PANAS

B. ALAT-ALAT PEMBUANGAN
1. KULIT
2. GINJAL DAN PERLENGKAPANNYA
3. ANUS
4. PARU-PARU

PEMBUANGAN PANAS LEWAT KULIT
1. RADIASI
2. KONDUKSI
3. KONVEKSI
4. EVAPORASI





GINJAL DAN PERLENGKAPANNYA
FUNGSI GINJAL
1. MENGELUARKAN CAIRAN YANG DISEBUT URINE
2. MENGATUR OSMOTIK CAIRAN TUBUH
3. MENJAGA KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
4. MENGATUR KESEIMBANGAN ASAM BASA
5. MENGELUARKAN HORMON YANG MEM-PENGARUHI:
a. PEMBENTUKAN BUTIR DARAH
b. TEKANAN DARAH
c. PENGATURAN KALSIUM
6. MENGELUARKAN SISA METABOLISME DAN TOXIN
PROSES PEMBUANGAN URINE ADA EMPAT TAHAP
1. FILTRASI
2. SYNTHESA
3. RESORBSI
4. SECRESI


ANUS
MERUPAKAN LOBANG TEMPAT PENGE-LUARAN KOTORAN/TINJA YANG ME-RUPAKAN SISA MAKANAN SETELAH MELALUI PROSES PENCERNAAN

PARU-PARU


METABOLISME

MENURUT RADIOPOETRO (1977: 74) ME-TABOLISME DIBAGI DUA, YAITU:
1. ANABOLISME
2. KATABOLISME

MENURUT RUCH DAN FULTON (1965: XX METABOLISME DIBAGI TIGA, YAITU:
1. ENERGI EXCHANGE
2. PENGATURAN ENERGI EXCHANGE
3. INTERMEDIARY METABOLISME
HAL-HAL YANG PENTING DALAM ENERGI EXCHANGE IALAH:
1. SUMBER ENERGI
a. ZAT PEMBANGUN
b. SUMBER TENAGA
c. ZAT PENGATUR

MAKANAN OLAHRAGAWAN MEMPER-TIMBANGKAN FAKTOR-FAKTOR:
a. POLA MAKANAN, KEBIASAAN MAKAN
b. AGAMA, KEPERCAYAAN & LARANGAN
c. BAHAN YANG TERSEDIA
d. DAYA CERNA, DAYA TAMPUNG LAM-BUNG
e. VARIASI MENU

2. PANAS
PANAS YANG HILANG MELALUI TUBUH DAN DIUKUR DENGAN KCAL
a. URINE DAN FAECES 1.9% 48 KCAL
b. UDARA PERNAPASAN 3.4% 84 KCAL
c. PENG. AIR PERNAPASAN 7.4% 182 KCAL
d. PENGUAPAN KULIT 14.7% 364 KCAL
e. KOND. RAD. KONVEKSI 72.6% 1.792 KCAL
__________________
100 % 2.470 KCAL

3. KERJA
KERJA= FORCE X JARAK


4. PENYIMPANAN
a. FOOD INTAKE= HEAT LOSS + WORK OUTPUT ± ENERGI STORAGE
b. FOOD INTAKE= HEAT LOSS + BASAL MET. + WORK OUTPUT ± ENERGI STORAGE
UNTUK MENCAPAI BERAT BADAN YANG DIINGINKAN DENGAN MENGATUR:
a. MENGATUR MAKANAN YANG MA-SUK/DIET
b. MENGATUR SUPAYA HEAT LOSS YANG BESAR
c. MENGATUR WORK OUTPUT IALAH MENGATUR KERJA/OLAHRAGA
d. BASAL METABOLISME

5. METABOLISME DAN PENGUKURANNYA
ADA DUA CARA UNTUK MENGUKUR METABOLISME
a. DIRECT CALORIMETRY
b. INDIRECT CALORIMETRY

6. UKURAN BADAN
RUMUS UNTUK MENGUKUR LUAS PERMUKAAN TUBUH
SA= W^0.425 * H^0.725 * 7184
SA= LUAS PERMUKAAN TUBUH DALAM CM2
W= BERAT BADAN DALAM KG
H= TINGGI BADAN DALAM CM

7. BASAL METABOLISME
a. SAMA SEKALI TIDAK ADA PEKERJAAN OTOT
b. SETELAH 12 – 18 JAM TIDAK MAKAN
c. TEMPERATUR SEKITAR 20 CELCIUS

8. PERTUMBUHAN

9. MAKANAN
SPECIFIC DYNAMIC ACTION OF FOOD (SDA OF FOOD)

10. KERJA OTOT DAN SUHU SEKITARNYA
a. EFISIENSI KERJA OTOT SEKITAR 20 % OTOT BERKONTRAKSI ISOTONIS
b. EFISIENSI ORANG TERLATIH 35 – 37 %
c. KALAU KERJA OTOT ISOMETRIS EFISIENSINYA= 0 %

OTOT

MYO= MUSCLE= MUSCULUS= OTOT
LOGY= ILMU PENGETAHUAN

ALAT GERAK TUBUH MANUSIA
1. ALAT-ALAT GERAK YANG PASIF
2. ALAT-ALAT GERAK YANG AKTIF

KOMPOSISI KIMIA OTOT
1. 75 % AIR (HYDROGEN/H)
2. 20 % PROTEIN
3. 5 % MINERAL DAN GARAM-GARAM BUKAN ORGANIK (UN ORGANIC)

MACAM-MACAM OTOT
1. OTOT POLOS (UNSTRIP, UNSTRIATED, PLAIN, UNVOLUNTARY, VISCERAL, SMOOTH MUSCLE)
2. OTOT JANTUNG (CARDIAC MUSCLE)
3. OTOT LURIK (STRIPED, SKELETAL, STRIATED, VOLUNTARY MUSCLE)

STRUKTUR FISIK OTOT LURIK
1. SERABUT OTOT ATAU SEL OTOT (MUSCLE
FIBER/MUSCLE CELL)
2. SARCOLEMMA
3. ENDOMYSIUM
4. PERIMYSIUM
5. EPIMYSIUM
6. SARUNG OTOT (EXTERNAL PERIMYSIUM /DEEP FASCIA)

PADA SERABUT OTOT TERDAPAT DUA FILAMEN/SERAT PIJAR
1. FILAMEN TIPIS (AKTIN/ACTIN)
2. FILAMEN TEBAL (MIOSIN/MYOSIN)

ADA DUA MACAM OTOT LURIK
1. OTOT PUTIH/FAST TWITCH
a. OKSIDATIF GLIKOLITIK CEPAT/FTa
b. GLIKOLITIK CEPAT/FTb
c. KEDUTAN CEPAT YANG TAK TERKLASIFIKASI/FTc
2. OTOT MERAH/SLOW TWITCH
PERBEDAAN ANTARA SERAT ST DAN FT
SIFAT

ST

FT
Kadar Mioglobin

Tinggi

Rendah
Cadangan Lemak

Tinggi

Rendah
Cadangan Glikogen

Tinggi

Tinggi
Kepadatan Mitokondria

Tinggi

Rendah
Enzim Oksidatif

Tinggi

Rendah
Jumlah Kapilaria

Tinggi

Rendah
Jaringan PC

Rendah

Tinggi
Enzim Glikatison

Rendah

Tinggi
Kepayahan

Rendah

Tinggi

KONTRAKSI OTOT
1. KONTRAKSI ISOMETRIK (ISOMETRIC CONTRACTION)
2. KONTRAKSI ISOTONIK (ISOTONIC CONTRACTION)
b. KONTRAKSI EKSENTRIK (EXCENTRIC CONTRACTION)
c. KONTRAKSI KONSENTRIK (CONCENTRIC CONTRACTION)



MACAM PACU OTOT
1. MEKANIS
2. THERMIS
3. KIMIA
4. LISTRIK
5. SARAP

KUAT KONTRAKSI OTOT TERGANTUNG
1. MCV (MAXIMUM CONTRACTION VOLUNTARY)
2. MASA OTOT
3. OTOT YANG DIPANJANGKAN SEBELUM BERKONTRAKSI
4. OTOT YANG DIBERI BEBAN SEBELUM BERKONTRAKSI
5. TINGKAT KELELAHAN
6. TINGKAT KETERLATIHAN
7. SUHU OTOT



SISTEM PEMBENTUKAN ENERGI UNTUK KONTRAKSI OTOT
1. SISTEM AN AEROBIK (AN AEROBIC SYSTEM)
a. SISTEM ATP-PC
b. SISTEM AN AEROBIK GLIKOLISIS
2. SISTEM AEROBIK (AEROBIC SYSTEM)
a. AEROBIK GLIKOLISIS
b. SIKLUS KREBS
c. SISTEM TRANPORTASI ELEKTRON








SUHU TUBUH
MANUSIA ADALAH MAKHLUK HOMOITERM
PUSAT PENGATUR PANAS ADALAH DI HYPOTHALAMUS (OTAK) DAN PROSES PENGATURANNYA MERUPAKAN PROSES CIBEMETIK
A. PRODUKSI PANAS
1. PROSES OXIDASI SARI MAKANAN
2. KERJA OTOT (PROSES OKSIDASI ASAM LAKTAT)
B. PEMBUANGAN PANAS
1. RADIASI
2. KONDUKSI
3. EVAPORASI
4. KONVEKSI
C. PENGATURAN SUHU TUBUH
1. SECARA REFLEK
2. KESADARAN (VULUNTARY)
ADA 3 VARIABEL DIDAPATKAN 8 MACAM PENGATURAN PANAS
a. PRODUKSI / PEMBUANGAN
b. REFLEK / DISADARI
c. DIPERBESAR / DIPERKECIL


HORMON DAN PERTUMBUHAN

DUA MACAM KELENJAR DALAM TUBUH
1. EXOCRIN
2. ENDOCRIN

KELENJAR ENDOCRIN YANG MENGHASIL-KAN HORMON DALAM TUBUH
1. KELENJAR HIPOPISE
2. KELENJAR TYROID
3. KELENJAR PARATYROID
4. KELENJAR PANCREAS
5. KELENJAR SUPRARENALIS
6. KELENJAR GONAD

A. PERTUMBUHAN LAKI - LAKI DAN PEREMPUAN
1. HORMON LAKI-LAKI DEWASA ANDROSTERON DAN TESTOSTERON= ANDROGEN
2. HORMON PEREMPUAN DEWASA ESTROGEN DAN PROGESTERON
TINGGI SESEORANG DIPENGARUHI OLEH FAKTOR:
1. GENETIK
2. GIZI
3. AKTIVITAS
4. SEX
5. LINGKUNGAN

B. PERKEMBANGAN

C. HORMON (HORMON PENTING)
1. HORMON PERTUMBUHAN
2. HORMON THYROXIN
3. HORMON INSULIN
4. HORMON ADRENALIN
5. HORMON ACETHYLCOLIN
6. HORMON TESTOSTERON, ANDROS-TERON
7. HORMON ESTROGEN DAN PROGES-TERON


SARAF
SISTEM PERSARAFAN DIBAGI DUA, YAITU:
1. SISTEM SARAF PUSAT
2. SISTEM SARAF PERIFERI ATAU TEPI

SISTEM SARAF PUSAT TERDIRI ATAS:
1. OTAK (BRAIN)
2. SUMSUM TULANG BELAKANG

SISTEM SARAF PERIFERI TERDIRI ATAS:
1. SARAF OTAK
2. SARAF TULANG BELAKANG ATAU SPINAL
3. SARAF OTONOM

SARAF OTONOM TERDIRI ATAS:
1. SARAF SIMPATETIK
2. SARAF PARASIMPATETIK

MEKANISME KERJA SISTEM SARAF
1. RANGSANGAN (STIMULUS)
2. SENSORI RESEPTOR (INDERA-INDERA/ PANCA INDERA
3. SARAF SENSORI/SARAF AFEREN
4. SISTEM SARAF PUSAT (OTAK)
5. SUMSUM TULANG BELAKANG
6. SARAF PENGGERAK / SARAF MOTORIK / EFFERENT
7. ALAT GERAK / ORGAN-ORGAN / EFEKTOR LAINNYA

STRUKTUR SEL SARAF
1. BADAN SEL (CELL BODY)
2. DENDRIT
3. NEURIT ATAU AKSON

KLASIFIKASI SARAF
1. MENURUT STRUKTURNYA
a. SARAF BERKUTUB DUA (BIPOLAR NEURONS)
b. SARAF BERKUTUB SATU (UNIPOLAR NEURON)
c. SARAF BERKUTUB BANYAK (MULTI POLAR NEURONS)

2. MENURUT FUNGSINYA
a. SARAF PENGGERAK/MOTORIK
b. SARAF SENSORI
c. SARAF ASOSIASI

UJUNG SARAF PERIFERI
RANGSANGAN DAPAT BERSIFAT MEKANIS (SENTUHAN ATAU GESEKAN), SUARA, CAHAYA, DINGIN DAN HANGAT ATAU PANAS

RESEPTOR SENSORI TUBUH TERDIRI ATAS:
1. MEKANORESEPTOR
2. TERMORESEPTOR
3. NOSIRESEPTOR
4. RESEPTOR ELEKTRO MAKNIT
5. KEMORESEPTOR

SISTEM SARAF PUSAT
FUNGSI SISTEM SARAF PUSAT
1. MENERIMA/MENANGKAP RANGSANGAN
2. MENGONTROL GERAKAN - GERAKAN OTOT-OTOT KERANGKA
3. OTAK SEBAGAI PUSAT INDERA
4. OTAK BESAR SEBAGAI PUSAT DAYA ROHANIAH YANG TINGGI
5. OTAK SEBAGAI PENGONTROL FUNGSI PERNAPASAN DAN PEREDARAN DARAH

OTAK
1. OTAK BESAR (CEREBRUM)
2. OTAK KECIL (CEREBELLUM)

FUNGSI OTAK BESAR
1. MEGONTROL SELURUH GERAKAN YANG DISADARI
2. MENGINTERPRETASI (MENAFSIRKAN) SELURUH KEJADIAN YANG DISADARI
3. SEBAGAI PUSAT DAYA ROHANIAH YANG TINGGI

OTAK KECIL
MENGONTROL GERAKAN KOORDINASI OTOT-OTOT DAN KESEIMBANGAN

REFLEK DAN REAKSI
PERBEDAAN REFLEK DAN REAKSI
2. WAKTU REFLEK CEPAT, SEDANG WAKTU REAKSI LEBIH LAMBAT
3. GERAKAN REFLEK MONOTON, SEDANG GERAKAN REAKSI KOMPLEK SESUAI DENGAN KEMAUAN
4. REFLEK PADA UMUMNYA SADAR SETELAH MENJAWAB, SEDANG REAKSI SADAR SEBELUM MENJAWAB
5. REFLEK UMUMNYA BERFUNGSI PERLINDUNGAN, SEDANG REAKSI BERFUNGSI TAK HANYA SEKEDAR PERLINDUNGAN
6. REFLEK TAK PERLU DIAJARKAN, SEDANGKAN REAKSI HARUS DIAJARKAN

WAKTU REAKSI DIPENGARUHI OLEH:
1. SEX
2. UMUR
3. MACAM RANGSANG
4. KONDISI
5. KETERLATIHAN
6. TYPE RANGSANG
7. INTENSITAS PERHATIAN SERTA KONSENTRASI

HAL YANG PERLU DIKETAHUI SEHUBUNGAN DENGAN REAKSI
1. AKSI
2. ANTISIPASI
3. AUTOMATISASI
4. FEELING



KAITAN OLAHRAGA DENGAN FUNGSI
ORGAN TUBUH
PERSIAPAN TUBUH
1. WARMING UP
2. CONDITIONING

PERUBAHAN ORGAN TUBUH AKIBAT BEROLAHRAGA
1. PERNAPASAN DAN PEREDARAN DARAH (CARDIO-RESPIRASI)
2. OTOT DAN SARAF (NEURO-MUSCULAIR)

KONSEP PERUBAHAN
1. PENCERNAAN
2. PERNAPASAN
3. PEREDARAN DARAH DAN LYMPHE
4. OTOT
5. SARAF


PERINTAH SARAF TERHADAP PENAMPILAN OTOT ADA 2 MACAM
1. PENAMPILAN PSYCHOLOGIS
2. PENAMPILAN FISIOLOGIS

FUNGSI RECEPTOR YANG ERAT DENGAN PENAMPILAN GERAK
1. PROPRIOCEPTIF
2. LABYRINT
3. PENGLIHATAN
4. WAKTU REAKSI
5. KECEPATAN BERGERAK
a. TINGKAT PENGENALAN LAPANGAN
b. KEMAUAN
c. KECEPATAN KONTRAKSI OTOT
d. TINGKAT AUTOMATISASI / KETERLA-TIHAN
e. KWALITAS OTOT (PUTIH)
f. BEBAN
6. KECEPATAN MELAKUKAN GERAK ULANG
7. VELOCITY
8. KEBENARAN MOTORIK
9. KEBENARAN BADAN
Diposting oleh yoga blog's
1. PENDAHULUAN

Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) merupakan salah satu faktor determinan yang banyak mendapat perhatian dari banyak kalangan terutama di kalangan organisasi bisnis maupun publik. Bagi kalangan perusahaan (organisasi bisnis) Sumber Daya Manusia (SDM) umumnya sebagai “sumber daya pemacu produktivitas” dalam memenangkan persaingan global.
Seperti diketahui globalisasi bukan lagi merupakan isue ,tapi sebuah realita yang harus dipandang sebagai sebuah keniscayaan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi terhadap tantangan yang dihadapi organisasi manapun.
Tantangan yang dihadapi adalah dengan tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi semakin tinggi, masalah kualitas SDM menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan. Dalam konsep pembangunan SDM, pembangunan Indonesia ke depan diarahkan kepada pembangunan manusia seutuhnya. Hal ini berarti bahwa, kualitas SDM ini dapat diukur dari seberapa jauh SDM yang ada dapat berdaya manfaat bagi lingkungan organisasi baik secara internal maupun eksternal yang bersifat simbiose mutualistik . Mengingat pentingnya peran pengembangan SDM dalam organisasi (perusahaan) agar tetap dapat survive dalam iklim persaingan bebas tanpa, maka “peran manajemen SDM tidak lagi hanya tanggungjawab para pegawai atau karyawan ,tapi merupakan tanggungjawab pimpinan/para manajer” (Riva’i, 2004:5).
Dalam konsep perspektif makro organisasi, organisasi dipandang sebagai sub sistem dari lingkungannya. Menurut konsep ini kemampuan daya tahan organisasi ditentukan oleh seberapa jauh organisasi dapat mengantisipasi dan mengadaptasikan dirinya terhadap lingkungan luarnya (eksternal). Di era global yang semakin terbuka ini, Indonesia akan menghadapi lingkungan yang semakin tajam dan selalu berubah. Karakteristik lingkungan yang serba tidak pasti ini bagi Indonesia merupakan “ancaman” dan sekaligus “peluang”. Hal ini menuntut kepekaan terhadap perubahan-perubahan eksternal tersebut.
Djiwandono (1993) secara spesifik menyebutkan bahwa daya kepekaan ini terutama untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di negara-negara yang banyak mengadakan hubungan dagang dan keuangan serta permodalan dengan Indonesia, maupun negaranegara yang karena posisinya memang berpengaruh besar terhadap
hubungan ekonomi-moneter dan perdagangan dunia, seperti Amerika Serikat, Jepang dan kawasan ASEAN.
Kondisi kritis yang dihadapi bangsa Indonesia yang melanda tahun 80-an dapat menjadi pelajaran yang cukup berarti, seperti turunnya harga komoditi primer, khususnya harga Migas dan resesi dunia tampak sekali melandasi “kerentanan” sumber daya ASEAN termasuk Indonesia (Pangestu, 1992).
Krisis ekonomi ini meskipun dalam banyak hal telah “menghancurkan” kegiatan usaha dalam negeri tetapi tampaknya telah membawa hikmah bagi kebijaksanaan pemerintah. Sebagian besar negara-negara ASEAN mengambil berbagai langkah perbaikan ekonomi dengan mendorong diversifikasi ekspor komoditi primer ke barang-barang manufaktur, meningkatkan efisiensi dengan memasukkan kekuatan-kekuatan bersaing serta lebih membuka perekonomian negara tersebut.
Umumnya dapat diidentifikasi ada banyak faktor yang ikut mempengaruhi keberhasilan sasaran sebuah organisasi, seperti faktor struktur, teknologi, dan lingkungan. Namun pada hakikatnya kekuatan daya tahan organisasi tertumpu pada SDM nya. SDM lah yang membentuk struktur dan memanfaatkan teknologi. Ada persyaratan penting untuk memastikan keberhasilan organisasi ini, yaitu pertama, setiap organisasi hendaknya mampu membina dan mempertahankan SDM yang mantap dan terampil, kedua, organisasi yang dapat menikmati prestasi dari SDM-nya, dan ketiga, organisasi yang dapat menjamin kepuasan dan kesejahteraan anggotanya.
Secara sederhana SDM dalam organisasi/perusahaan dapat dipilih ke dalam tiga tingkatan, tingkatan pertama mewakili pimpinan puncak, tingkatan kedua mewakili pimpinan menengah, dan tingkatan ketiga mewakili pekerja. Dalam sebuah organisasi ketiga tingkatan ini mempunyai fungsi dan tanggung jawab berbeda. Pekerja sebagai SDM yang mewakili tingkatan ketiga merupakan komponen sistem yang berfungsi melaksanakan kebijaksanaan yang diputuskan oleh tingkat di atasnya. Meningkatkan kualitas SDM dalam organisasi tentunya akan mencakup keseluruhan tingkatan ini. Dalam pengembangan SDM ada hal penting yang juga perlu mendapat perhatian yakni apakah dengan SDM yang berkualitas akan dengan serta merta akan meningkatkan kesejahteraan anggota organisasi khususnya pada karyawan staf maupun para manajer . Sebab peningkatan kualitas SDM tidak banyak berarti tanpa ada upaya untuk
meningktakan kesejahteraan tanpa ada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena dengan SDM yang unggullah suatu organisasi/ perusahaan dapat meningkatkan produktifitas dan
kinerjanya.
2. KONTRIBUSI PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA .
Suatu studi yang dilakukan oleh Jagernson (dalam Susilo, 1995: 73) tentang sumbangan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dari tahun 1848-1973 menemukan bahwa produktivitas tenaga kerja menduduki tempat pertama dibandingkan dengan modal dan teknologi dalam sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dalam analisis lebih lanjut ditemukan bahwa faktor utama yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah pendidikan. Berbagai hasil penelitian baik oleh Bank Dunia maupun Inkels, adalah memberikan bukti tentang nilai lamanya pendidikan terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja.Kajian lebih lanjut dalam konteks pendidikan di Indonesia bisa jadi tidak selamanya selaras dengan peranan pendidikan di negara-negara maju. Kendati pendidikan sebagai sarana untuk menghasilkan SDM ,namun banyak pihak yang memandang ,bahwa produk pendidikan di Indonesia tidak begitu “match” dengan kebutuhan pasar kerja . Kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki seringkali tidak mencerminkan tingkat kemampuan yang memadai untuk bisa
bersaing di pasar global.
Menyadari pentingnya lembaga pendidikan sebagai alat “transformasi” SDM yang utama, maka pada masa sekarang isu yang sering muncul adalah bagaimana dunia pendidikan mampu
menjawab tantangan dan sekaligus mengisi tekno struktur dunia kerja baik di sektor publik maupun bisnis. Berkaitan dengan hal tersebut ,maka perlu adanya penyesuaian-penyesuaian dalam bidang pendidikan untuk mengantisipasi perkembangan Iptek.Penyesuaian ini dapat
menyangkut perubahan struktural, perubahan isi, perubahan peran pendidik , kegiatan-kegiatan pendidikan baru, dan perubahan dalam pengelolaan sistem pendidikan. Ada banyak faktor yang diperkirakan mempengaruhi perkembangan pendidikan ini. Faktor-faktor tersebut antara lain,
demografi, ekonomi, dan hubungan internasional (Amijaya,1991).
Dari sisi internal, berarti acuan yang perlu dilihat berkaitan dengan mutu pendidikan itu sendiri. Sampai sekarang belum ada kesepakatan yang baku terhadap pengertian “mutu”. Bahasan yang sering dipakai untuk melihat indikator ini adalah mengenai korelasi kurikulum dengan dunia kerja. Soedijarto (dalam Susilo,1995:74) mencoba mempertimbangkannya dengan melihat hal-hal yang berkait dengan (1) tolok ukur indikator mutu pendidikan dan lembaga penanggung jawab, (2) kurikulum sebagai tolak ukur kerangka acuan dan motivasi pendidikan, dan (3) kualitas proses belajar dan sistem evaluasi sebagai determinan mutu pendidikan, serta (4) implikasi bagi perencanaan dan pengembangan kurikulum yang selaras. Secara teknis untuk menunjang keberhasilan, pendidikan di atas pada hakikatnya terdapat tiga fungsi sosial kependidikan yang mencakup antara lain: (1) fungsi untuk menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang “Berjiwa entrepreneur”, (2) fungsi untuk membekali peserta didik yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya dengan kemampuan dan keterampilan fungsional, dan (3) fungsi untuk membekali peserta didik untuk dapat melanjutkan pelajarannya.Ketiga fungsi sosial kependidikan ini menunjuk kepada pentingnya para perencana kurikulum untuk selalu melihat kecenderungan perkembangan masyarakat, negara dan duniakerja.
Dengan demikian pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, tetapi juga meningkatkan ketrampilan tenaga kerja, dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja disamping dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat.
.
3. EKSISTENSI KUALITAS MANUSIA BERMULTIDIMENSI
Kualitas dari organisasi seperti visi dan misi, strukturnya, sasarannya, outputnya, tergantung dari kualitas manusianya. Manusia sebagai sumber dari sifat, sikap, dan perilaku organisasi.
Tanpa manusia, organisasi tidak pernah bersikap dan berperilaku. Manusia adalah roh dari organisasi. Secara fitrah manusia adalah makhluk yang paling unggul di atas segala makhluk.
Struktur ekonomi (dunia kerja) dengan persyaratan Kualifikasi Tenaga Kerja dan Iptek PBM (Proses Belajar Mengajar) pada suatu lembaga pendidikan Sistem Nilai Sosbudpolhankamagama
Kemampuan dan karakteristik lulusan Masyarakat/ Keluarga.
Keunggulan manusia selain memiliki potensi koginiti (rasio) yang akan melahirkan daya berpikir,daya kritis dan analitis , juga afektif (rasa) yang akan melahirkan budi pekerti, moral dan psikomotorik ( performance) yang tercermin dari segi ketrampilan atau skill tertentu. Dari sisi lain dikatakan manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang berbudaya dan makhluk yang hidup dengan nilai-nilai norma, kembali pertanyaan kita: Sudah benarkah kenyataannya? Di
sinilah titik masalahnya jika benar manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang berbudaya dan makhluk yang hidup dalam nilai-nilai norma berarti akan terjalinlah satu tali kasih antara sesama makhluk dan tali kasih antara makhluk dalam arti khusus adalah manusia dengan Pencipta maupun tali kasih antara manusia dengan alam sekitarnya yaitu flora dan fauna, sebab alampun termasuk jenis makhluk yang diciptakan oleh Pencipta untuk diatur dan dikelola manusia sebagai sarana kelangsungan hidupnya. Begitu juga di dalam sistem manajemen dalam sebuah organisasi. Manajer sebagai penguasa organisasi adalah sebagai pengatur, pembina dari anggota organisasi, oleh karenanya ia sebagai pusat kesetimbangan dari organisasi. Oleh karena itu manajer harus bisa memelihara, membina, dan mendidik sumber daya manusia ke arah perubahan yang lebih baik. Bila manajer dalam melakukan aktivitasnya hanya mementingkan nafsu dirinya tanpa peduli dengan anggota organisasi struktur di bawahnya yang terjadi adalah gejolak, konflik, dan keresahan.
Jadi jelaslah fokusnya bila kita menginginkan organisasi yang harmonis tanpa gejolak yang berarti , manajerlah pertama-tama yang dituntut terlebih dahulu kesadarannya. Bila kita berbicara tentang kesadaran maka kesadaran tidak dapat dilakukan dengan logika atau akal semata melainkan dengan sebuah rasa. Sebab munculnya gejolak dan kegoncangan dalam organisasi hanya dapat dirasakan barulah jalan keluarnya dengan pikiran (logika). Keterkaitan kesadaran adalah budi pekerti ataupun akhlak luhur dari manajer. Dan inilah panggilan jiwa dan tanggungjawab moral bagaimana setiap manager berusaha agar mampu melakukan anitisipasi dalam mengatasi adanya ketidakpuasaan dari pihak tertentu agar semua unsur dalam perusahaan merasa memiliki guna memacu kinerjanya.
Secara normatif Manajemen dari sebuah organisasi menghendaki penataan terhadap potensi manusia yang cukup setimbang sempurna di antara anggota organisasi, struktur, dan
lingkungan. Dengan demikian jangkauan manajemen disusun atas kepentingan bersama, yang saling mencintai sesama anggota organisasi, langkah-langkah bergerak aktif, berproses menerobos, dan berusaha mengatasi masalah-masalah organisasi yang mampu memberikan pemecahan tepat guna, yaitu manajemen yang sikap dan perilakunya tidak mengundang gugatan pihak kaum lemah. Atau dengan kata lain manajemen yang selalu senantiasa memperhatikan
nasib anggota organisasi sampai ke tingkat bawah. Yang terhimpun dalam organisasi adalah manusia-manusia yang beraneka ragam pendirian, keyakinan atau pendapat. Tugas manajer adalah mempersatukan perbedaan-perbedaan tersebut satu kesatuan pandang untuk menjangkau masalah-masalah organisasi yang mampu memecahkan masalah secara tepat guna. Sistem
penghimpunan potensi ini diibaratkan jari-jari tangan yang berbeda panjang pendeknya tetapi melekat dalam satu kesatuan pada pangkal telapak tangan, yang di antara jari-jari tersebut saling kerjasamabahu membahu dan tidak pernah ada penindasan di antara yang lain.

4. PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA.
P engembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dalam organisasi pada dasarnya suatu bentuk usaha untuk meningkatkan daya tahan dan daya saing organisasi terhadap ancaman lingkungan eksternal dan suatu usaha untuk meningkatkan daya innovative untuk menciptakan peluang. Dengan demikian PSDM dalam organisasi merupakan bentuk usaha pengembangan yang bersifat integral, baik yang menyangkut SDM sebagai individu dan sebagai sistem, maupun organisasi sebagai wadah SDM untuk memenuhi kebutuhannya. Mondy & Noe ( 1995) menyebutkan bahwa: ”pengembangan sumberdaya manusia adalah sebagai upaya manajemen yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kempetensi pekerja dan unjuk kerja organisasi melalui program pelatihan, pendidikan dan pengembangan.” Usaha PSDM yang integral ini, umumnya ada dasar yang direkomendasikan sebagai PSDM (Jons, 1981 dalam Sarwono, 1993).
(1) Pelatihan bertujuan mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan sikap, (2) Pendidikan, bertujuan meningkatkan kemampuan kerjanya dalam arti luas, sifat pengembangan ini umumnya bersifat formal dan sering berkait dengan karier, (3) Program Pembinaan bertujuan mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem organisasi melalui program-program perencanaan dan penilaian seperti manpower planning, performance appraisal, job analysis, job classification, dan sebagainya, (4) Recruitment, bertujuan mendapatkan SDM sesuai dengan kualifikasi kebutuhan organisasi
dan sebagai salah satu alat bagi organisasi dalam pembaharuan dan pengembangan, (5) Perubahan sistem, bertujuan untuk menyesuaikan sistem dan prosedur organisasi, sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan peluang faktor eksternal. Perubahan ini akan dipakai sebagai alat bagi SDM dalam meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerjanya, (6) Pengembangan organisasi, bertujuan untuk menjembatani perubahan-perubahan dan pengembangan baik dari sisi internal maupun eksternal.
Pengembangan SDM tidaklah dapat dilaksanakan secara sembarangan, mengingat pentingnya peran manusia dalam menunjang efektivitas organisasi dan mengingat masalah yang dapat timbul sehubungan dengan SDM itu. Menurut Sarwono (1993) pengelolaan SDM akan semakin rumit bila organisasi itu merupakan perusahaan yang memiliki aset besar, yang produktivitasnya tergantung pada efektivitas kerja para karyawannya. Ada hubungan timbal-balik yang berkait satu sama lain, antara pengembangan organisasi sebagai sistem dan pengembangan manusia sebagai sumber daya. Kualitas organisasi ditentukan oleh SDM-nya, dan PSDM-nya ditentukan oleh tingkat pertumbuhan dan perubahan organisasinya.

5. Penutup
Kesimpulan dari tulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia, mempunyai posisi yang sangat dibutuhkan dalam upaya menjembatani perkembangan dunia yang semakin transparan dan global. Untuk itu perlu ada strategi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, yang mengarah pada pembangunan sumber daya manusia yang seutuhnya baik pembangunan dalam bidang jasmani maupun rohani.
2. Hal itu dilakukan melalui proses pendidikan,pelatihan dan pembinaan serta menciptakan kondisi yang dibangun oleh setiap manajer dalam suatu organisasi baik bisnis maupun organisasi publik secara terstruktur dan profesional.
3. Pendekatan mutu modal manusia (human capital quality ) menekankan fngsi manusia (karyawan) sebagai faktor produksi yang amat penting selain modal finansial, teknologi , material. Lemahnya kemampuan mutu SDM akan membawa implikasi pada proses produksi , daya kreasi dan keberlangsungan suatu organisasi dalam menghadapi era kompeteisi dan tantangan masa global.













DAFTAR PUSTAKA

Mondy ,R.W & Noe III,RM,1995,Human Resource Management, Massahusetts, Allyn & Bacon
Pangestu, Mari, 1993, Perekonomian Asia Timur, Jakarta, Prisma No.4 th. XXII.

Riva’i, Veithzal, 2004, Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan : dari teori ke praktek, Jakarta ,RadjaGrapindo Persada.

Sarwono, Salito, 1993, Sumberdaya Manusia kunci Sukses Organisasi, Jakata ,Lembaga Manajemen Univeristas Indoensia.

Soedjatmoko, 1991, Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI, Jakarta Gramedia.

Susilo , Heru 1995, Mencari Starategi Pengembangan Sumberdaya manusia dalam Organisasi ,Malang ,FIA Unibraw dan IKIP Malang.

Usmara, A (ed) , 2002, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Amara books.
Diposting oleh yoga blog's

Metabolisme asam amino

Asam amino adalah salah satu senyawa yang ada didalam tubuh makhluk hidup yang diantaranya hewan dan manusia yang berguna untuk sebagai sumber bahan utama pembentukan protein dalam tubuh.

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.

Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.

Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar. [sunting] Isomerisme pada asam amino. Dua model molekul isomer optis asam amino alanina.

Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino—kecuali glisina—memiliki isomer optik: l dan d. Cara sederhana untuk mengidentifikasi isomeri ini dari gambaran dua dimensi adalah dengan "mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-amina maka ini adalah tipe d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam, maka itu adalah tipe l. (Aturan ini dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama CORN, dari singkatan COOH - R - NH2).

Pada umumnya, asam amino alami yang dihasilkan eukariota merupakan tipe l meskipun beberapa siput laut menghasilkan tipe d. Dinding sel bakteri banyak mengandung asam amino tipe d. [sunting] Polimerisasi asam amino. Lihat juga artikel tentang ekspresi genetik. Reaksi kondensasi dua asam amino membentuk ikatan peptida.

Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.

Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino. [sunting] Zwitter-ion
Asam amino dalam bentuk tidak terion (kiri) dan dalam bentuk zwitter-ion.

Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
Diposting oleh yoga blog's

ISI KAJIAN
Bagaikan lautan yang tak akan kering walaupun kita minum setiap hari. Mungkin peribahasa ini cocok untuk menggambarkan ilmu filsafat, filsafat oleh sebagian orang sering di anggap sebagai hal yang tabu, tetapi sebagian filsuf lain mengatakan bahwa filsafat itu ilmu yang mempelajari tentang ilmu dan di dalam buku karangan Richard Osborne seorang filsuf mengatakan bahwa lebih baik melakukan sesuatu yang buruk dari pada tidak berbuat apapun. Mungkin kata-kata ini bermaksud seorang yang enggan berbuat suatu apapun menurut dia merupakan suatu perbuatan baik tapi dimata orang lain itu adalah perbuatan yang buruk. Menurut beberpa filsuf berpendapat bahwa mengamati sejarah umum filsafat merupakan upaya yang mustahil bahkan sangat mungkin menimbulkan kerancuan. Filsafat sebagian besar hanya memakai pikiran atau logika dan didalam buku filsafat untuk pemula karangan richard osborne yang menjelaskan kalau filsafat itu merupakan berpikir tentang berfikir yang artinya jika kamu berfikir mengenai bagaimana kamu mengetahui sesuatu,bahkan misalnya harga sebuah peniti,maka kamu menyadari kamu berfikir mengenai bagaimana kamu berfikif.
Dan di yunani filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan jadi seorang filsuf  itu mempunyai jiwa kebijaksanaan selain itu juga seorang filsuf mempunyai jiwa yang bisa memanfaatkan waktu walaupun hanya satu detik saja sehingga tidak ada waktu yang kosong. Jadi sayapun berfikir nabi muhammad yang mempunyai jiwa kebijaksanaan yang luar biasa dan  nabi muhammad pun bisa dikatakan seseorang filsuf bahkan taraf nabi muhammad melebihi filsuf-filsuf yang ada didunia ini. 
Platopun mengatakan bahwa segalanya akan beres apabila para filsuf memegang pemerintahan didunia maka akan beres,tetapi filsuf yang lainnya berpendapat bahwa filsafat yang diajarkan bahwa segalanya tidak ada artinya yang dapat hanya mempersulit pemerintahan. Dalam buku filsafat untuk ilmu pengetahuan karangan Suparlan Suhartono memang setiap kebutuhan hidup manusia adalah awal tumbuh dan berkembangnya suatu ilmu pengetahuan. Bagaimana kebutuhan ekonomi bisa terpenuhi, muncullah ilmu pengetahuan ekonomi. Kebutuhan akan keamanan dan ketertiban sosial, lahirlah ilmu pengetahuan hukum kebutuhan akan kekuasaan dan kepemimpinan menimbulkan ilmu pengetahuan politik. Dengan demikian setiap ilmu pengetahuan memperoleh nilai ilmiah universal dari filsafat, yaitu berupa wawasan atau pandangan yang menyeluruh luas dan mendalam. Pendidikan di gunakan oleh setiap masyarakat untuk mempertanhankan kelangsungan hidup masyarakat dan budayanya agar setiap warga masyarakat menjadi pendukung aktif institusi. Wawasan yang demikian sangat berguna bagi setiap ilmu pengetahuan agar manusia selalu berfikir kritis. Melalui berpikir seseorang dapat meraih atau mendapatkan nilai lebih dalam berbagai hal. Dalam proses penyesuaian manusia dan lingkungannya seseorang juga didukung orang disekitarnya. Jadi lingkungan sangat berpengaruh terhadap karakteristik seseorang. Jika seseorang berada di dalam lingkungan yang karakteristik masyarakatnya kurang pendidikan, maka pola pikir orang tersebut tidak akan mengalami perkembangan. Lain lagi jika dilingkungan sekitarnya terdapat masyarakat yang berkependidikan, maka perkembangan karakteristik orang tersebut akan semakin terasah. Tetapi seseorang yang kurang mengoreksi dirinya sering kali menganggap dirinyalah yang paling benar. Sementara para filsuf Yunani yang lebih awal tertarik pada semesta, kesatuan dan perbedaan, persoalan-persoalan besar, para SOPHIS lebih tertarik pada cara-cara bagaimana bertingkahlaku. Para Sophis lebih tertarik pada cara-cara bagaimana manusia dapat melakukan sesuatu untuk dirinya, bukan mencari kebenaran besar. Ini membawa mereka mengajar orang-orang mengenai bagaimana menulis pidato, membuat bagai mana memenangkan debat di pengadilan melalui penggunaan paradoks dan argumen yang di putar balikkan. Ini menyulitkan mereka di Athena karena menyebabkan munculnya kebiasaan buruk (misalnya menjadi sinis).
          Heraclitus “Anda tidak dapat menyabrangi sungai yang sama dua kali”, bahwa segala sesuatu  mengalir. Tetapi ia juga percaya akan keadilan kosmis yang manjaga keseimbangan di dunia. Ini adalah ide kompleks! Pilihannya untuk suatu unsur utama yang di cari setiap orang adalah API. Ada suatu inti api yang tidak pernah padam...,Menggambarkan hidup seseorang, bahwa kesempatan yang sama tidak mungkin akan terjadi lagi. Maka hal tersebut bisa menjadi pelajaran kita untuk pandai-pandailah dalam memanfaatkan kesempatan.
           Aristoteles secara diam-diam dinobatkan sebagai santo kafir, banyak ide-idenya secara aneh dipaterikan pada iman Kristen atau Islam,dicaci dalam Renaissans, dan cap profesor yang membosankan telah melekat padanya. Tetapi dalam lingkup luas , dan sering dalam ketetapan, sering ia melampaui Plato. Ia orang pertama yang membagi bidang-bidang penyelidikan, orang  pertama yang mencoba membuat klasifikasi pengetahuan; Hasil dari prinsip pembelajaran adalah ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan adalah salah satu dasar dan bimbingan dalam meraih keberhasilan. Ilmu adalah pemahaman akan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh sang pencipta, dan tersebar di alam semesta. Ketentuan-ketentuan tersebut memiliki kepastian sifat, karena alam sejatinya tunduk kepada Tuhan.
          Ketentuan yang pasti itulah yang kemudian melahirkan sebuah teori dari hukum alam atau pun hukum sosial yang memudahkan manusia dalam bekerja di bumi. Pengetahuan diperoleh melalui hasil pengamatan mendalam para mekanisme kejadian atau proses. Hal itu bisa saja tentang urutan kejadian, mengapa sesuatu terjadi dan bagaimana sesuatu berproses. Kesimpulan yang mengemuka kemudia adalah mekanisme apa pun yang ada di hadapan kita pastilah seperti ada yang mengaturnya.
           Francis Bacon (1561-1626) ia di kenal dengan semboyannya “Knowledge is Power” (pengetahuan adalah kekuasaan). Fenomena tersebut dapat kita telusuri melalui kajian antropologi budaya dan sosiologi yang menunjukkan bahwa peradaban manusia dari waktu ke waktu semakin berkembang maju, dan kemajuan itu diperoleh melalui interaksi komunikasi sosialnya. Semakin intens komunikasi sosialnya semakin cepat pula berkembangnya. Itulah sebabnya suku-suku yang terasing sangat lambat perkembangan peradabannya.
           Kedalaman dan keluasan ineraksi manusia semakin bertambah dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi misalnya televisi, internet, komputer, surat kabar dan lain-lain. Berbagai macam informasi, berita dapat diterima dan di akses sedemikian cepat sehingga menambah wawasan, pengetahuan manusia. Semakin luas wawasan  dan pengetahuan  manusia semakin maju pula pemikirannya, dan seiring dengan kemajuan pemikirannya berkembang pula kreativitasnya untuk mencipta, melakukan eksplorasi guna memenuhi hajat hidupnya.
           Demikian masyarakat manusia berkembang  dari masyarakat primitif sampai masyarakat modern. Kita dapat membandingkan pola pikir dan perilaku masyarakat primitif dan modern dalam mengatasi problem kehidupannya. Jika masyarakat primitif hanya memiliki wawasan yang terbatas, baik tentang dirinya maupun lingkungannya maka sangat terbatas kreativitasnya. Sedangkan masyarakat modern  karena wawasannya semakin luas maka semakin tinggi kreativitasnya. Dengan demikian dapat di  tarik benang merah bahwa, di tinjau dari antropologi budaya dan sosiologi fungsi pendidikan pertama menumbuhkan wawasan yang tepat menganai manusia dan lingkungannya, sehingga dengan demikian di mungkinkan tumbuhnya kreativitas yang dapat membangun dirinya dan lingkungannya. Ilmu filsafat memerlukan daya pikir yang luas di dalam mempelajarinya. Yang berarti di dalam mempelajarinya seseorang dituntut untuk bisa mengungkapkan setiap pendapat yang diperoleh dari masalah-masalah di dalam kehidupannya. Hal tersebut diperlukan untuk memacu pola pikir serta daya kreativitas dari dalam diri orang tersebut, sehingga banyak manfaat yang akan didapatkan seseorang dalam mempelajari filsafat, yang diantaranya adalah sebagai pemicu daya kreatifitas dan kecerdasan pola pikir. Untuk mencapai atau memaksimalkan kecerdasan dan kreativitas seseorang harus mempunyai jasmani yang sehat pula, maka kegiatan olah raga sangat efektiv untuk menujang terciptanya tubuh dan pikiran yang sehat. Di dunia olah raga sendiri terdapat seboyan “Mensana in korporesano” yang berarti didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula.  Kegiatan olah raga sangat penting bagi kehidupan manusia, maka saya tidak setuju jika mata pelajaran olahraga di hapus dari kurikulum karena pelajaran olah raga banyak segi positifnya dari pada segi negatifnya. Olah raga bisa juga sebagai penunjang pertumbuhan dan keterampilan, masa anak besar (usia 6-12 tahun) atau yang lebih dikenal dengan masa anak usia Sekolah Dasar, merupakan masa yang harus mendapatkan perhatian yang harus mendapatkan perhatian yang serius oleh semua pihak. Pada usia ini merupakan  masa dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan kemampuan gerak sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Kemampuan gerak dasar, seperti lokomotor , non lokomotor dan manipulatif harus mendapat perhatian, bimbingan dan latihan dari seorang guru, pelatih maupun pembina Olahraga. Kemampuan gerak dasar sangatlah penting dikuasai, karena mendukung atau sebagai dasar untuk melakukan keterampilan gerak pada cabang-cabang olahraga. Jadi olaharaga mengambil peran penting dalam menstimulus perkembangan seoarang anak. Sehingga pendidiakn olahraga sangat penting dan kurikulumnnya harus diberikan mulai dari pendidikan dasar. Karena jika seorang anak mendapatkan jasmani dengan baik sehinnga memicu anak tersebut untuk menjadi seorang atlit. Bukanlah hal yang tabu jika anak itu telah menemukan jalan untuk bekal bagi masa depannya. Contoh sanja jika anak tersebut suka atau berminat dengan salah satu cabang olahraga dia akan memiliki pndangan mencapai cita-citanya untuk menjadi seorang atlet. 
Perkembangan ketrampilan gerak bagi anak-anak sekolah dasar, diartikan sebagai perkembangan dan penghalusan ketrampilan gerak dasar dan ketrampilan gerak yang berkaitan dengan olahraga. Gerak dasar pada anak membentuk dasar untuk gerak. Ketampilan dasar gerak itu didukung oleh pola gerak. Pola gerak merupakan serangkaian gerak terkait yang terorganisir. Misalnya sebuah pola gerak berupa mengangkat ke tangan samping atau ke atas. Berdaswarkan pola gerak inilah terbentuk gerak dasar. Diantara berbagai bentuk pola  gerak itu, adapula gerak yang dominan karena menjadi landasan utama untuk dapat dilakukan dan dikuasai dengan baik ketrampilan gerak dasar.
Selain sebagai penunjang keterampilan, olahraga juga bisa sebagai ladang bisnis melalui penciptaan kebutuhan yang akan di konsumsi pihak lain. Bagi masyarakat awam potensi bisnis semacam ini kurang terlihat sebagai peluang bisnis sebagai contoh pasar, toko, maupun supermarket untuk memenuhi kebutuhan, kita membaca berita, mendengarkan radio, melihat televisi untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam memenuhi kebutuhan, yang semua itu tidak terlepas dari aktivitas bisnis. Seorang daari bangun tidur sampai menjelang tidur banyak sekali melakukan transaksi bisnis, sebagai contoh: (1) Agar tidak bangun terlambat membutuhkan jam beker untuk memberi tanda bangun tidur. (2) Karena masih gelap maka membutuhkan  lampu penerangan kamar. (3) Kekamar mandi membutuhkan air untuk berkumur dan mandi. Jika dikaitkan dengan dihapusnya kurikulum olahraga maka perusahaan-perusahaan yang memproduksi perlengkapan atau alat-alat olah raga akan berkurangi penghasilan mereka. Bagi saya sendiri, sebagai mahasiswa khususnya prodi pendidikan jasmani akan merasa sangat dirugikan apabila pelajaran pendidikan jasmani dihapus, karena secara langsung akan membawa dampak negatif terhadap masa depan saya.
Kegiatan-kegiatan tersebut bersifat rutinitas, maka kurang mendapat perhatian untuk di jadikan wacana atau panduan dalam mengikuti jejak para pelaku bisnis yang sudah berpengalaman membangun suatu bisnis. Berdasarkan keperluan dan kebutuhan seseorang seperti tersebut di atas kebutuha harus disediakan oleh pihak eksternal salah satunya adalah para guru penjas dilingkungan kerja masing-masing. Bisnis adalah usaha memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas selama manusia masih bertambah melalui kelahiran secara otomatis akan menambah daftar kebutuhan yang harus dipenuhi.
Olahraga juga berperan dalam faktor psikologi, pada anak maupun orang tua. Sebagian guru dan orang-orang awam memiliki asumsi bahwa sekolah akan berfungsi dengan baik jika semua siswa sama. Mereka harus menggunakan buku dan perlengkapan yang sama dan belajar dengan kurikulum serta jadwal yang sama, tetapi dengan ditambahnya mata peljaran olahraga, anak dapat mudah berinteraksi dangan teman-temannya, lebih bisa mengontrol emosi. Perkembangan psikis seorang anak dipengaruhi juga oleh perkembangan fisik yang bagus. Jika sorang anak dituntut untuk belajar terus-menerus tanpa adanya refreshing di dalam diri anak tersebut, akan menimbulkan kejenuhan sehingga prestasi yang didapat anak tersebut tidaklah maksimal. Jadi manfaat olahraga di dalam hal ini ialah berperan sebagai penyeimbang antara pola pikir dengan olah gerak anak. Sehingga diharapkan anak dalam masa pertumbuhannya tercukupi antara aktifitas gerak yang memicu pertumbuhan anak menjadi lebih maksimal dan pola pikir yang menjadi lebih dewasa atau rasional. Kita bandingkan saja antara anak yang sering melakukan kegiatan olah raga dan yang jarang atau tidak sama sekali melakukan kegiatan tersebut, di dalam mengikuti pelajaran di kelas yang bersifat teori, anak yang sering melakukan kegiatan olah raga akan lebih mudah menerima pelajaran dari guru. Karena anak tersebut terlatih untuk bertindak cepat, sehingga daya ingat maupun konsentrasi anak tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan anak yang jarang melakukan kegiatan jasmani. Dari sini saya mencermati, bahwa pendidikan olahraga sangat bermanfaat di luar perkembangan fisik yaitu berperan dalam memicu daya reaksi yang lebih baik terhadap faktor intern seseorang.  
Dengan adanya pendidikan olahraga yang terencana dengan baik sesuai dengan kurikulum yang berlaku, Seorang siswa akan mendapat manfaat yang lain jika dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran yang bersifat teori. Karena dalam pendidikan olahraga, anak akan mendapat pelajaran berupa kemandirian, tanggung jawab, serta ketepatan dalam mengambil sebuah keputusan. Pembelajaran tersebut akan sangat dirasakan saat seseorang mendapati sebuah masalah di dalam kehidupannya. Seseorang yang terbiasa melakukan kegiatan yang berkenaan dengan pendidikan jasmani, maka wawasan serta pandangan hidup orang tersebut juga akan ikut berkembang. Jadi Pembelajaran Penjas memang sangat baik jika diajarkan mulai usia dini. 
Manfaat lain yang di dapat dari kegiatan atau aktifitas olahraga adalah mengharumkan nama bangsa. Dengan adanya skill atau kemampuan seseorang dalam bidang dan cabang-cabang olahraga tertentu, seseorang dapat memanfaatkan kemampuan untuk berprestasi. Terlebih jika prestasinya dapat mencapai prestasi tingkat internasiona, kita dapat mengambil contoh seperti: Chris john di cabang olahraga tinju, Tofik hidayat di cabang olah raga bulu tangkis. Kita juga bisa meniru atau atau bahkan lebih dari mereka, dengan cara mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur secara  tersendiri berdasarkan kebutuhan. Dengan adanya kegiatan tersebut, seseorang dapat memeksimalkan potensi atau bakat yang dimilikinya, sehingga mampu berprestasi di bidang olahraga yang ditekuninya. Satu-satunya pemaksimalan prestasi didalam dunia olah raga tanpa menghilangkan kepercayaan antar sesama atlet dan masyarakat hanya bisa ditempuh dengan latihan yang maksimal, lalu apa yang menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada atlet yang berprestasi?  Jawabanya adalah ketika masyarakat tau bahwa atlet yang berprestasi itu menggunakan doping.  “Doping”, hal yang satu ini sering muncul dalam dunia olahraga, dengan alasan untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencapai prestasi yang diinginkan oleh pengguna itu sendiri. Padahal dalam dunia olahraga sangat gencar digembor-gemborkan yang namanya kata sportif. Puncak kemampuan fisik individu dicapai antara usia 18-30 tahun yang diikuti dengan kesehatan yang baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada usia ini adalah nutrisi dan pola makan, olahraga, serta ketergantungan terhadap obat. Hal ini menjadi titik perhatian sendiri karena sangat mempengaruhi  keadaan kesehatan pada usia selanjutnya (Santrock, 2002). Dengan demikian kita tau bahwa pengguna doping itu sebenarnya dalam pencapaian prestasinya bukan karena usaha peningkatan fisik atau kemampuan yang dilatih secara rutin, melainkan ketergantungan terhadap obat atau doping.
Pada hakikatnya olahraga adalah sarana untuk meningkatkan kesehatan, disiplin dan tanggung jawab, kereativitas dan inovasi serta mengembangkan kecerdasan. Tetapi dilain pihak menganggap bahwa olahraga hanyalah sebagai pencapaian prestasi yang bisa dicapai dengan berbagai cara termasuk menggunakan doping. Kita tau bahwa pencapaian prestasi pada bidang olahraga akan tercapai apabila seseorang tersebut mempunyai bakat atau potensi didalam suatu cabang olahraga. Tetapi itu saja belum cukup unuk memaksimalkan suatu pencapai prestasi, selain bakat dan potensi harus dibarengi dengan latihan yang maksimal. Mungkin pemakaian doping dikarenakan bahwa kemampuan orang tersebut dirasa masih kurang atau ada faktor lain misalkan usia, semakin tinggi usia manusia akan diikuti secara berangsur-angsur oleh semakin mudurnya fisik dan emosi.
Doping jika dilihat dari sudut pandang sosial menurut saya juga kurang baik, karena jelas-jelas doping memberikan aspek buruk dan tidak bersesuain dengan norma-norma masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tidak etisnya pemakaian dari doping itu sendiri yang dipandang dari aspek norma yang bertentangan jauh. Jadi jika doping itu dijalankan oleh seorang atlit atau orang lain. Orang tersebut sebenarnya tidak menghargai prinsip atau norma-norma dari masyarakat itu sendiri. Hal lain yang ditimbulkan dari pemakain dari doping itu sendiri adalah dapat menimbulkan kerancuan dari dalam diri atlit itu sendiri, hal ini dikarenakan karena doping tidak bersesuaian dengan aturan fair play yang seharusnya diemben oleh seorang atlit, jika seorang atlit mempergunakan doping di dalam aktifitas olahraga yang diampunya, sebenarnya ia menghapus jiwa fair play dalam dirinya, yang berarti ia menodai dunia olahraga yang dijalaninya.
Pendidikan tentang doping seharusnya dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan jasmani sejak dini. Hal ini berkaitan untuk mewujudkan terhapusnya budaya doping dalam dunia olahraga. Pengertian dan cara penanggulangan dari doping harus diberikan secara jelas terhadap peserta didik, agar peserta didik dapat mengerti tentang apa yang dimaksud dengan doping dan tahu bagaimana cara untuk mencegahnya.
Doping tidak saja hanya dicegah dengan memberikan pendidikan tentang doping itu sendiri, tetapi dari diri individu masing-masing. Apabila individu tersebut memiliki moral yang buruk atau tidak baik, maka sangat mudah untuk terjerumus dalam penggunaan doping, sebaliknnya jika individu tersebut memiliki moral yang baik, maka ia akan mengerti dan tidak akan mempergunakan doping, karena doping dapat merusak kesehatan tubuh yang memakainya dan seseorang yang menggunakan doping  tidak menunjukkan sikap fair play.
DAFTAR PUSTAKA
· Osborne, Richard. (2001). Filsafat untuk Pemula. Hal: 1-3
· Suhartono, Suparlan. (2007). Nilai Filsafat bagi Ilmu Pengetahuan. Dalam Dasar-dasar Filsafat. Hal: 117-124
· Francis Bacon: Osborne, Richard. (2001). Filsafat Untuk Pemula. Hal: 67-68
· Rene Descartes: Osborne, Richard. (2001). Filsafat Untuk Pemula. Hal: 70-75
· Aiter & Billy. Filsafat Manusia. Dari gettech.tripod.com/ARSIP/filsafat.htm
· Rusli. (2001). Menulusuri Makna Olahraga, dalam Olahraga dan Etika Fair Play: Hal 27-69.
· Margono (2007). Landasan Falsafah Pendidikan Jasmani. Dalam: Asas dan Landasan pendidikan Jasmani. Hal: 20-28
· Pramono, Made. (2003). Dasar-dasar Filosofis Ilmu Keolahragaan (Suatu Pengantar). Jurnal Filsafat, Jilid 34, No. 2.
· Suharsimi Arikunto. (1990). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Jurusan Administrasi Pendidikan
· Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. (2000). Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Diposting oleh yoga blog's
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum